Pengertian
Kewirakoperasian
“ kewirakoperasian adalah suatu sikap
mental positif dalam berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa
inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip
identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama”.
Dari definisi tersebut terkandung
beberapa unsur yang patut diperhatikan:
1. Kewirausahaan
koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif.
2. Tugas
utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari,
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama (Drucker,
1998, h.30).
3. Wirakop
harus mempunyai keberanian mengambil risiko.
4. Kegiatan
wirakop harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai
pemilik dan sekaligus sebaga pelanggan.
5. Tujuan
utama setiap wirakop adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan
meningkatkan kesejahteraan bersama.
6. Kewirausahaan
dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, mnajer, birokrat yang berperan
dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap
pengembangan koperasi.
Fungsi Kewirakoperasian
1. Kewirakoperasian
Rutin
kewirauskoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi seperti produksi, pemasaran, personalian, keuangan, administrasi, dan lain-lain.
kewirauskoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi seperti produksi, pemasaran, personalian, keuangan, administrasi, dan lain-lain.
2. Kewirakoperasian
Arbitrage
Arbitrage disini dimaksudkan sebgai keputusan yang diambil dari dua kondisi uang berbeda.
Arbitrage disini dimaksudkan sebgai keputusan yang diambil dari dua kondisi uang berbeda.
3. Kewirakoperasian
Inovatif
inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang baru.
inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang baru.
Tipe
Kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe,
yaitu :
1. Kewirakoperasian
anggota
dalam kewirakoperasian anggota, anggota itu sendiri merupakan pemilik koperasi. Tetapi tipe ini masih sangat lemah mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih sangat rendah, karena dalam bertindak harus memperhatikan anggota lainnya.
dalam kewirakoperasian anggota, anggota itu sendiri merupakan pemilik koperasi. Tetapi tipe ini masih sangat lemah mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih sangat rendah, karena dalam bertindak harus memperhatikan anggota lainnya.
2. Kewirakoperasian
manajer
dalam kewirakoperasian manajer, manajer diangkat sebagai pelaksana dan penanggung jawab kegiatan operasional. Tetap dalam tipe ini kendala yang dihadapi oleh manajer adalah keterbatasan untuk bertindak.
dalam kewirakoperasian manajer, manajer diangkat sebagai pelaksana dan penanggung jawab kegiatan operasional. Tetap dalam tipe ini kendala yang dihadapi oleh manajer adalah keterbatasan untuk bertindak.
3. Kewirakoperasian
birokrat
dalam kewirakoperasian birokrat melibatkan birokrat, birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan pengembangan gerakan koperasi.
dalam kewirakoperasian birokrat melibatkan birokrat, birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan pengembangan gerakan koperasi.
4. Kewirakoperasian
katalis
dalam kewirakoperasian katalis, katalis diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi koperasi. Para katalis mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi, ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena berada diluar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan koperasi tersebut.
dalam kewirakoperasian katalis, katalis diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi koperasi. Para katalis mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi, ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena berada diluar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan koperasi tersebut.
Tugas
Wirakop
a. Mendudukkan
koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar
b. Kemampuan
dalam mereduksi biaya transaksi
c. Pemanfaatan
interlinkage market
d. Pemanfaatan
trust capital
e. Pengendalian
ketidakpastian
f.
Penciptaan inovasi
g. Pengembangan
manfaat partisipasi
Manfaat
Berwirausaha/ Kewirausahaan
1) Kebebasan finansial
Terkadang keuntungan finansial bukan merupakan
motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun tidak bisa dipungkiri keuntungan
finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan
serta menjadi daya tarik tersendiri seseorang terjun ke dalam dunia usaha.
Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas
rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata Industri). Dengan risiko
usaha yang harus ditanggung sendiri, wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha
dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.
2) Kemampuan mengontrol
diri sendiri
Perjalanan selama proses mendirikan kegiatan usaha
sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup.
Dengan berjalannya waktu serta berbagai pengalaman baik ataupun buruk,
kesuksesan serta kegagalan dalam jangka panjang akan membentuk kemampuan
seseorang untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan
serta kemampuan dalam diri wirausaha.
3) Melakukan perubahan
dalam hidup serta menggali potensi diri
Dari sekian alasan seseorang melakukan pekerjaan atau
melakukan bisnis di antaranya disebabkan oleh karena melihat kesempatan yang
ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang cukup tinggi,
perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha mencoba
melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri serta menggali
potensi diri yang belum termanfaatkan, tuntutan kehidupan dan juga kesempatan
melakukan perubahan dalam hidupnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
lagi.
4) Pengabdian diri dan
mendapatkan pengakuan atas usaha
Kebutuhan seseorang secara pokok terdiri dari 5
kebutuhan dasar, salah satu di antaranya adalah aktualisasi diri ataupun secara
tidak langsung mendapatkan pengakuan atas kemampuan dirinya. Wirausaha
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan lingkungan di sekitarnya bahkan
dalam cakupan yang lebih luas lagi. Seorang Wirausaha secara naluri pada
umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari
kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban
wirausaha tidak bisa dilepaskan dari perilaku etis serta tanggung jawab sosial
kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya.
Keuntungan dan Kelemahan menjadi Wirausahawan
Keuntungan menjadi wirausaha adalah:
1. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh
2. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
3. Terbuka peluang untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal
4. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos
5. Terbuka peluang membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit.
Sedangkan kelemahannya antara lain:
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
4. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
1. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh
2. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
3. Terbuka peluang untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal
4. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos
5. Terbuka peluang membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit.
Sedangkan kelemahannya antara lain:
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
4. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
Referensi :
Buku : Hendar dan Kusnadi (Ekonomi
Koperasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar