Minggu, 09 November 2014

Kewirausahaan Koperasi



Pengertian Kewirakoperasian
“ kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama”.

Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan:

1.      Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif.

2.      Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama (Drucker, 1998, h.30).

3.      Wirakop harus mempunyai keberanian mengambil risiko.

4.      Kegiatan wirakop harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebaga pelanggan.

5.      Tujuan utama setiap wirakop adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

6.      Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, mnajer, birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.



Fungsi Kewirakoperasian

1.      Kewirakoperasian Rutin
kewirauskoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi seperti produksi, pemasaran, personalian, keuangan, administrasi, dan lain-lain.


2.      Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrage disini dimaksudkan sebgai keputusan yang diambil dari dua kondisi uang berbeda.


3.      Kewirakoperasian Inovatif
inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang baru.



Tipe Kewirakoperasian

Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :

1.      Kewirakoperasian anggota
dalam kewirakoperasian anggota, anggota itu sendiri merupakan pemilik koperasi. Tetapi tipe ini masih sangat lemah mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih sangat rendah, karena dalam bertindak harus memperhatikan anggota lainnya.

2.      Kewirakoperasian manajer
dalam kewirakoperasian manajer, manajer diangkat sebagai pelaksana dan penanggung jawab kegiatan operasional. Tetap dalam tipe ini kendala yang dihadapi oleh manajer adalah keterbatasan untuk bertindak.

3.      Kewirakoperasian birokrat
dalam kewirakoperasian birokrat melibatkan birokrat, birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan pengembangan gerakan koperasi.

4.      Kewirakoperasian katalis
dalam kewirakoperasian katalis, katalis diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi koperasi. Para katalis mempunyai kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi, ia juga mempunyai kebebasan bertindak karena berada diluar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan koperasi tersebut.


Tugas Wirakop

a.     Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar

b.     Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi

c.     Pemanfaatan interlinkage market

d.     Pemanfaatan trust capital

e.     Pengendalian ketidakpastian

f.        Penciptaan inovasi

g.     Pengembangan manfaat partisipasi


Manfaat Berwirausaha/ Kewirausahaan

1)      Kebebasan finansial

Terkadang keuntungan finansial bukan merupakan motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun tidak bisa dipungkiri keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan serta menjadi daya tarik tersendiri seseorang terjun ke dalam dunia usaha. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata Industri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.

2)      Kemampuan mengontrol diri sendiri

Perjalanan selama proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dengan berjalannya waktu serta berbagai pengalaman baik ataupun buruk, kesuksesan serta kegagalan dalam jangka panjang akan membentuk kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.

3)      Melakukan perubahan dalam hidup serta menggali potensi diri

Dari sekian alasan seseorang melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis di antaranya disebabkan oleh karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha mencoba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri serta menggali potensi diri yang belum termanfaatkan, tuntutan kehidupan dan juga kesempatan melakukan perubahan dalam hidupnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

4)      Pengabdian diri dan mendapatkan pengakuan atas usaha

Kebutuhan seseorang secara pokok terdiri dari 5 kebutuhan dasar, salah satu di antaranya adalah aktualisasi diri ataupun secara tidak langsung mendapatkan pengakuan atas kemampuan dirinya. Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan lingkungan di sekitarnya bahkan dalam cakupan yang lebih luas lagi. Seorang Wirausaha secara naluri pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa dilepaskan dari perilaku etis serta tanggung ­jawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya.


Keuntungan dan Kelemahan menjadi Wirausahawan

Keuntungan menjadi wirausaha adalah:
1. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh
2. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
3. Terbuka peluang untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal
4. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos
5. Terbuka peluang membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit.

Sedangkan kelemahannya antara lain:
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
4. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.





Referensi :

Buku : Hendar dan Kusnadi (Ekonomi Koperasi)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar