Tidak semua
kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oeh komuditi yang dihasilkan di dalam
negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus di lakukan impor dari
negara yang memproduksinya. Sebagai contoh meskipun negara arab adalah negara
yang kaya, namun tidak dapat menghasilkan karet untuk bahan baku ban mobil,
sepatu atau sandal. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku karet tersebut
harus membelinyan dari negara-negara yang menghasilkannya.
Karena terbatasnya konsumen,
tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu
dicari pasar diluar negeri. Untuk itulah suatu negara membutuhkan negara lain
untuk perluasan pasar baginproduknya.
Sebagai
sarana untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan membeli produk asing suatu
negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan,
sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang yang sama.
Perdagangan antar negara ssebagai salah
satu cara membina persahabatan dan kepentingen-kepentingan politik lainnya.
Secara ekonomis dan matematis perdagangan
antar negara dapat mendatangkan tambahan keunntungan dan efisensi dari
dilakukannya tindakan spesialisasibproduksi dari negara-negara yang memiliki
keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding.
Bisnis Internasional Lebih Beresiko daripada Bisnis Dalam Negri.
Resiko Strategis
Risiko Strategis Kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk
merespon kekuatan yang merupakan sumber resiko. Kekuatan ini juga berdampak
pada daya saing perusahaan. Porter mendefinisikan mereka sebagai ancaman
pendatang baru dalam industri ancaman barang pengganti dan jasa intensitas
persaingan dalam industri daya tawar pemasok dan kekuatan tawar konsumen.
Perbedaan mata uang tiap Negara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat
menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor,
biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata
uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang
itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata
uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor,
maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar
kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya
penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional.
Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan
rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit
bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya
lebih baik.
Pembayaran antar negara sulit dan
resikonya besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan
mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu
Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya
sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh
barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan
memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah
satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang
impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri
sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang
impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.
Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain
itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami
kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan
terhambat.
Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi.
Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian
negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun
hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi
regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara
anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut
melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
Resiko Operasional
Risiko Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang
membantu dalam hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan
permintaan sumber daya dan produk kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik
yang sempurna dan persediaan akan mengakibatkan inefisiensi produksi. Dengan
mengontrol biaya limbah yang tidak perlu akan
Sumber :