JERMAN
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir
Perang Dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun
nasional dan seksional (seperti di Prancis). Commercial Code menetapkan beragam
prinsip tentang “pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak
selamat dari perang.
Tahun 1965 Corporation Law memindahkan sistem laporan
keuangan Jerman ke arah pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya untuk
perusahaan-perusahaan yang lebih besar). Tahun 1969 Laporan dan persyaratan
audit tambahan menjadi pesyaratan hukum melalui Corporate Publicity Law.
Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan
perintah penyelarasannya, dimana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk
menggabungkan diri dengan undang-undang nasionalnya. Pada 19 Desember 1985
perintah Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan semuanya memasuki
undang-undang Jerman melalui Comperhensive Accounting Act.
Pada tahun 1998 ada dua undang-undang baru yang
dikeluarkan. Pertama, menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German
Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau
utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional
dalam laporan keuangan gabungan mereka. Kedua, memungkinkan adanya penetapan
perusahaan sektor swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan
gabungan.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman
adalah ketergantungannya pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada
lagi yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif. Untuk memahami akuntansi
Jerman, seseorang harus melihat pada HGB dan bentuk keputusan hakim.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998,
Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuangan, karena
hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa Inggris. German Accounting
Standards Commite (GASC), atau dalam bahasas Jerman, Deutsches Rechnungslegungs
Standards Commite (DRSC), didirikan
tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman
sebagai otoritas penyusun standar Jerman.
GASC mengawasi German
Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan pekerjaan teknis dan
mengeluarkan standar akuntansi. Pertimbangan GSAB yang mengikuti sebuag proses
dan pertemuan bersifat terbuka. Ketika dikeluarkan, standarnya harus disetujui
dan dipublikasikan oleh Menteri Kehakiman.
Sistem penyusunan
standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang digunakan di
Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting untuk
menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan gabungan. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan
standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi Internasional.
Financial Accounting
Control Act(disingkat BilKog) didirikan pada tahun 2004 untuk meningkatkan
kepatuhan persyaratan laporan kuangan Jerman dan IFRS oleh
perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Undang-undang tersebut membuat dua
susunan sistem pelaksanaan. Dewan sektor swasta, Financial Reporting
Enforcement Panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang dianggap tidak biasa.
Dewan ini juga melakukan tinjauan acak pada laporan keuangan. FREP bergantung
pada perusahaan untuk memperbaiki semua masalahnya dengan sukarela. Dewan
pengaturan sektor publik yang mengawasi perdagangan saham (pasar modal) dan
perbankan serta industri asuransi.
Laporan Keuangan
Undang-undang Jerman
menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda
bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi bisnisnya.
Ada tiga kelas ukuran usaha-kecil, menengah, besar ditentukan berdasarkan total
neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Perusahaan dengan saham
yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai perusahaa besar. Undang-undang
menetapkan isi dan format laporan keuanga, yang mencakup hal-hal berikut :
1 . Neraca
2 . Laporan
laba rugi
3 . Catatan
4 . Laporan
manajemen
5 . Laporan
auditor
Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan
Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan
dewan pengawasan perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan
perusahaan dan, khususnya, faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya.
Untuk dicatat, laporan ini merupakan informasi perusahaan, tidak diberikan
untuk pemegang saham.
Laporan keuangan gabungan diwajibkan bagi badan usaha
di bawah manajemen gabungan dan dengan pemilihan suara terbanyak, pengaruh
dominan dengan berdasarkan kendala kontak, atau hak untuk mengangkat atau
memecat sebagian besar dewan direktur. Namun, tidak harus sama seperti yang
digunakan dalam laporan perusahaan pribadi. Dengan cara ini, metode akuntansi
berdasar pajak dalam akun pribadi bisa dihilangkan di akun kelompok. Akun
gabungan bukan merupakan dasar baik bagi perpajakan maupun bagi pembagian
keuntungan.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Commercial
Code (HGB), metode pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang
mendasar, tapi penyatuan kepetingan bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada
dua bentuk metode pembelian yang diizinkan: metode nilai buku dan metode
revaluasi. Undang-undang menyebutkan bahwa 4 tahun sebagai periode amortisasi
yang berkala, tapi jangka waktu hingga 15 tahun merupakan hal yang wajar.
Metode ekuitas digunakan untuk asosiasi yang memiliki 20% atau lebih
kepemilikan, tapi hanya dalam laporan keuangan gabungan.
Harga perolehan
merupakan dasar untuk menilai aset berwujud (Jerman merupakan salah satu
penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan. Sikap kuatnya terhadap
anti-inflasi merupakan hasil dari penghapusan dua periode inflasi yang
mengerikan yang dilalui pada abad ke-20). Persediaan dicatat pada biaya atau
pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk
menentukan biaya. Depresiasi aset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat
pajak.
Perusahaan-perusahaan
Jerman yang terdaftar harus menyusun laporan keuangan gabungan mereka menurut
IFRS. Perusahaan-perusahaan lain memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS
ataupun peraturan Jerman yang dijelaskan di atas untuk tujuan penggabungan.
Kedua pilihan tersebut didapati dalam praktiknya, dan pembaca laporan keuangan
Jerman harus berhati-hati untuk mengetahui standar akuntansi mana yang diikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar