Bab III
Ucapan dan Ejaan
1.
Ucapan
Ucapan adalah aspek yang mempengaruhi ketatabahasaan dalam berbicara. Biasanya
mencirikan kedaerahan berdasarkan ucapan kebahasaanya.
2.
Ejaan
1.Pengantar
Ejaan penting sekali kaitanya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis. Berdasarkan urutanya berlakunya ejaan sebelum EYD adalah sebagai berikut :
1.Pengantar
Ejaan penting sekali kaitanya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis. Berdasarkan urutanya berlakunya ejaan sebelum EYD adalah sebagai berikut :
Ø Bahasa Melayu,
menggunakan huruf Jawi, Arab Melayu dan juga huruf Latin dengan ejaan yang
tidak teratur.
Ø 1901, Van
Ophuysen, ketentuanya dimuat dalam Logat Melajoe yang disusun dengan bantuan
Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’mur dan Muhammad Soetan Taib Ibrahim.
Ø 19 Maret 1947,
Soewandi (Ejaan Republik).
Ø EYD (Ejaan
yang disempurnakan).
3.
Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital
Huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru dan huruf awal untuk nama diri serta ucapan langsung.
a. Huruf Kapital
Huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru dan huruf awal untuk nama diri serta ucapan langsung.
Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf
kapital.
·
Pada-Nya lah kita berserah.
·
Dia maha pengasih dan penyang.
Kaitanya dengan nama diri, gelar, kehormatan,
keturunan atau keagamaan, juga ditulis dengan huruf kapital .
·
Presiden Joko Widodo
·
Nyonya Emma
Nama jabatan juga ditulis dengan huruf kapital
apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama
diri.
·
Rektor Universitas Pasundan
·
Gubernur Sulawesi Selatan
Dalam
pengertian umum ditulis dengan huruf kecil.
·
Julia baru saja bertemu dengan presiden Amerika
·
Didalam susunan kepanitiaan sebuah acara dipimpin
oleh ketua acara.
Dalam
pengertian khusus ditulis dengan huruf besar
·
Presiden Indonesia akan dilantik pada
bulan oktober
·
Ketua panitia bazar adalah Eko
4.
Huruf Tebal dan Huruf Miring
Judul buku atau nama lembaga harus ditulis dengan huruf tebal.
Judul buku atau nama lembaga harus ditulis dengan huruf tebal.
·
Contoh penulisan nama majalah : Hukum
dan Keadilan .
·
Contoh penulisan judul buku : Kalkulus 2
Judul naskah yang belum diterbitkan sebagai buku
seperti naskah skripsi, tesis, atau
disertai cukup ditulis dalam tanda petik (“___”)
·
Contoh: “Akuntansi
Keuangan Menengah “.
“Pengaruh Gadget dikalangan Pelajar”
“Pengaruh Gadget dikalangan Pelajar”
Judul-judul
tersebut kalau dicetak ditulis dengan huruf miring.
·
Contoh: “Akuntansi
Keuangan Menengah “.
“Pengaruh Gadget dikalangan Pelajar”
5. Penulisan Pasrtikel dan Awalan
Dalam menulis kata-kata sesuai dengan pedoman EYD perlu diperhatikan penulisan kata atau partikel yang dirangkaian dan yang tidaak dirangkaian.
Kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu :
– ada- , misalnya adakalanya.
– apa- , misalnya apabila, apadaya.
Kata antara ditulis terpisah, tetapi antar- ditulis serangkai. Contoh :
– Antarnegara
– Antarwarga
Bentuk lain yang dirangkai ialah awalan pra- , pasca- , & tuna-
– Pranatal
– Pascabencana
– Tunwisma
Gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran juga ditulis serangkai.
–Membiayai
– Menandatangani
Dalam menulis kata-kata sesuai dengan pedoman EYD perlu diperhatikan penulisan kata atau partikel yang dirangkaian dan yang tidaak dirangkaian.
Kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu :
– ada- , misalnya adakalanya.
– apa- , misalnya apabila, apadaya.
Kata antara ditulis terpisah, tetapi antar- ditulis serangkai. Contoh :
– Antarnegara
– Antarwarga
Bentuk lain yang dirangkai ialah awalan pra- , pasca- , & tuna-
– Pranatal
– Pascabencana
– Tunwisma
Gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran juga ditulis serangkai.
–Membiayai
– Menandatangani
6.
Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang ditulis dengan angka ada yang ditulis dengan huruf. Bilangan yang menunjukan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengan angka. Begitu juga bilangan yang digunakan untuk memberi nomor bab, subbab atau bagian subbab .Bilangan yang menunjukan jumlah dari satu sampai sembilan ditulis dengan huruf.
Bilangan ada yang ditulis dengan angka ada yang ditulis dengan huruf. Bilangan yang menunjukan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengan angka. Begitu juga bilangan yang digunakan untuk memberi nomor bab, subbab atau bagian subbab .Bilangan yang menunjukan jumlah dari satu sampai sembilan ditulis dengan huruf.
Contoh : 1.000.000
(satu juta rupiah )
2:30:13 ( dua jam tiga puluh
menit tiga belas detik)
7.
Tanda Baca
Ada macam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti :
a) Tanda Titik
Digunakan untuk mengakhiri kalimat . Disamping itu tanda titik juga digunakan sesudah nomor bab atau subbab atau bagian dari subbab. Singkatan dengan huruf kapital yang merupakan gelar yang diletakan dibelakang nama tetap menggunakan titik dibelakang tanda koma tersebut.
contoh : - Dr. Dian sedang mengobati orang sakit.
Ada macam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti :
a) Tanda Titik
Digunakan untuk mengakhiri kalimat . Disamping itu tanda titik juga digunakan sesudah nomor bab atau subbab atau bagian dari subbab. Singkatan dengan huruf kapital yang merupakan gelar yang diletakan dibelakang nama tetap menggunakan titik dibelakang tanda koma tersebut.
contoh : - Dr. Dian sedang mengobati orang sakit.
-
Dia sedang berlari.
b) Tanda KomaKoma digunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara dalam suatu kalimat . Tanda koma juga digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya .
b) Tanda KomaKoma digunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara dalam suatu kalimat . Tanda koma juga digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya .
contoh : - Karena sakit, ia tidak mengikuti
pelajaran olahraga.
-
Dikamar nya terdapat meja, lemari, dan tempat tidur.
Tanda koma juga digunakan untuk membatasi kata-kata
dalam kalimat petikan.
contoh : -
Ibu berkata, “Nak, jangan lupa makan”.
-
“Jangan merokok disini”, kata Elisa.
Tanda koma digunakan juga untuk membatasi nama dan
gelar yang terletak dibelakang nama, jumlah rupiah, ketip dan sen, antara
satuan dan persepuluh .
contoh: - Emma, Ph.D.
contoh: - Emma, Ph.D.
- Rp1.500.000,00
c) Titik Koma
Titik koma digunakan untuk membatasi bagian kalimat yang setara dan sejenis.
contoh: - Hari makin malam ; kami belum pulang.
contoh: - Hari makin malam ; kami belum pulang.
- Ibu memasak di dapur ; adik belajar dikamar.
d) Titik DuaTitik dua dipakai diakhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh
rangkaian atau perincian.
contoh : - Rumah makan ini
menyediakan dua menu andalan : mie dan
nasi goreng .
- Editor : Atikha Citra
e) Tanda Petik
Dalam karangan tercetak tanda petik juga digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya .
contoh: – Itu dia “pujaan hati” datang
– Hari ini matahari sangat terik sehingga aku merasakan “kedinginan”
f) Tanda Hubung
Dalam karangan tercetak tanda petik juga digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya .
contoh: – Itu dia “pujaan hati” datang
– Hari ini matahari sangat terik sehingga aku merasakan “kedinginan”
f) Tanda Hubung
Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan
kata-kata yang diulang sepert
meja-meja, berjalan-
jalan, buah-buahan . Tnda hubung digunakan
apabila
huruf-huruf dirangkaikan dengan
bilangan,
huruf kecil, atau huruf kecil yang
dirangkaikan
dengan huruf besar .
contoh : - Saya anak ke-3 dari 4
bersaudara
- Manusia memuji nama-Nya
g) Tanda baca yang lainTandaa baca yang lain ialah tanda pisah (-), tanda elipsis (…), tanda tanya
(?), tanda seru (!), tanda kurung (), tanda kurung siku ([]), tanda garis
miring(/) dan tanda penyingkat/apostrof (‘).
Tanda pisah digunakan dalam arti “sampai dengan”
contoh : - 12.30- 14.30
- Siang – malam
Tanda elips digunakan untuk menandai tuturan yang
terputus-putus.
contoh : - Tolong....anakku...hilang
contoh : - Tolong....anakku...hilang
-
Jangan...lakukan...itu...padaku
Tanda tanya digunakan untuk menandai kalimat tanya
dan diletakan di akhir kalimat
contoh : – Apakah anda sudah mengerjakan tugas ?
contoh : – Apakah anda sudah mengerjakan tugas ?
– Bagaimana perasaan anda ?
Tanda seru digunakan untuk menandai
seruan/perintah/panggilan
contoh: – Jangan merokok disini !
Tanda garis miring digunakan dalam penomoran surat dan alamat
Tanda garis miring digunakan dalam penomoran surat dan alamat
Contoh: – Jalan Swasembada
No.3 RT/RW
001/008
Tanda penyingkat/apostrof (‘) digunakan untuk
Tanda penyingkat/apostrof (‘) digunakan untuk
menunjukan adanya bagian-bagian
yang
dilesapkan
Contoh : – 17 Agustus’45 (17 Agustus tahun 45)
Tanda kurung juga digunakan untuk
mengapit
penjelasan atau keterangan
Contoh:
- Tahun ini ia masuk Gunadarma di FE (Fakultas Ekonomi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar